Bengkulu, 22 Agutus 2025. Perpustakaan Universitas Dehasen Bengkulu kembali mendapat angin segar dalam upaya meningkatkan layanan inklusif. Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) menyalurkan bantuan berupa buku-buku braille yang diperuntukkan bagi penyandang disabilitas netra. Kehadiran buku braille ini diharapkan mampu membuka akses literasi yang lebih luas, sehingga semua kalangan dapat menikmati dunia pengetahuan tanpa terkecuali.
Bantuan tersebut disambut hangat oleh pihak pengelola perpustakaan. Selama ini, kebutuhan bahan bacaan untuk mahasiswa dan masyarakat penyandang disabilitas masih terbilang terbatas. Dengan hadirnya koleksi braille baru ini, Perpustakaan Dehasen semakin meneguhkan perannya sebagai pusat literasi yang ramah dan terbuka bagi siapa saja.
Menurut perwakilan Kemensos RI, pemberian buku braille merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam membangun ekosistem inklusif di bidang pendidikan. Literasi dianggap sebagai pintu menuju kemandirian, dan setiap individu berhak untuk memperoleh kesempatan yang sama dalam mengakses ilmu pengetahuan, termasuk bagi penyandang disabilitas.
Langkah positif ini juga diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi lembaga-lembaga lain untuk terus mengembangkan layanan inklusi. Perpustakaan bukan hanya tempat menyimpan buku, tetapi juga rumah bersama yang mempersatukan semua orang melalui ilmu pengetahuan. Dengan adanya koleksi braille, Perpustakaan Dehasen semakin membuktikan bahwa keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk terus belajar dan berkembang.
Kehadiran bantuan dari Kemensos RI ini menjadi momentum penting bagi perpustakaan dan masyarakat sekitar. Harapannya, inisiatif ini dapat mendorong lahirnya lebih banyak program serupa di masa depan, sehingga semangat literasi dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Karena pada akhirnya, pengetahuan adalah hak setiap orang tanpa terkecuali.